Iron Islands adalah sebuah kepulauan di sebelah barat Westeros dan ditinggali banyak House besar. Pulau-pulau ini terkenal kaya atas sumber daya lautnya. House Greyjoy adalah pemimpin dari seluruh pulau di Iron Islands. Ironborn adalah sebutan untuk mereka yang lahir di tanah Iron Islands. Mreka terkenal sebagai sosok yang keras dan suram, juga sebagai bajak laut yang paling ditakuti di lautan.
Berawal dari Robert’s Rebellion, House Greyjoy memilih untuk netral dalam pemberontakan itu sehingga mereka tidak kehilangan banyak pasukan. Balon Greyjoy melihat adanya peluang di masa kekuasaan Robert Baratheon, karena Robert saat itu masih sulit untuk mendapat dukungan penuh dari major houses di Seven Kingdoms. Balon merasa dengan adanya pergerakan baru, mungkin saja para major houses yang tidak mendukung Robert akan mendukungnya.
Greyjoy Menyerang Lannisport
6 tahun setelah Robert’s Rebellion, Balon Greyjoy pun mendeklarasikan dirinya sebagai raja dari Iron Islands. Dia memakai sebuah mahkota kayu dan secara jelas menyatakan bahwa Iron Islands merdeka dari Seven Kingdoms. Dia dan sebagian besar Ironborn ingin mengembalikan tradisi lama mereka yang lebih merujuk pada gaya hidup “Old Way.” Gaya hidup tradisional yang menghalalkan budaya merampok dan menguasai daratan layaknya bajak laut.
Para Ironborn dengan Iron Fleet-nya berlayar menuju selatan. Iron Fleet termasuk salah satu kapal terbesar di Seven Kingdoms, bersama Royal Fleet dari Crownlands dan Redwyne Fleet dari Arbor. Iron Fleet dapat memuat banyak pasukan, dan saat itu, Iron Fleet berjumlah ratusan. Dipimpin oleh Victarion Greyjoy dan Euron Greyjoy dengan ratusan kapal yang terisi dengan pasukan, mereka menyerang Lannisport–sebuah pelabuhan utama di Seven Kingdoms, berada dekat dengan Castely Rock.
Mereka menyerang pelabuhan, membakar semua kapal yang ada di sana, membunuh pasukan-pasukan Lannister. Lord Tywin lengah dalam penyerangan ini, dia kehilangan banyak pasukan. Tywin juga terapit dan bertahan di Castely Rock. Dan dengan hancurnya Lannisport, maka orang-orang Ironborn pun dapat menguasai Sunset Sea hingga bisa memperkuat pertahanan di wilayah laut selatan. Mereka menetap dan membuat pertahanan di Fair Isle.
Ned Stark Ikut Melawan Ironborn
King Robert mendengar kabar ini, lantas dia mengirim kabar ke seluruh Seven Kingdoms untuk ikut bertempur bersamanya melawan orang-orang Ironborn. Kabar pun sampai ke telinga Ned Stark di Winterfell. Ned juga diminta King Robert untuk bertempur bersamanya layaknya dahulu, seperti saat menggulingkan Targaryen.
Saat itu, Ned Stark yang menjabat sebagai Warden of The North merasa bimbang. Dia ingin berangkat membantu King Robert, namun tidak diizinkan oleh istrinya Catelyn Stark. Catelyn merasa tidak senang dengan peperangan ini, karena terakhir kali berperang untuk Robert, Ned pulang membawa seorang bayi laki-laki (Jon Snow), yang diakuinya sebagai anak haram. Catelyn sebenarnya dapat memaklumi bila Ned memiliki bastard, namun, yang membuatnya saat itu marah adalah sikap Ned yang selalu diam apabila ditanya mengenai anak haram itu. Selain itu, Catelyn juga takut Ned membawa anak laki-laki lagi setelah peperangan ini.
Pada akhirnya Ned Stark tetap berangkat membantu Robert. Dia berangkat menuju ke arah selatan bersama banyak pasukan di belakangnya, termasuk pasukan House Tully. Sementara itu, King Robert mengutus Stannis Baratheon untuk membantu Tywin. Stannis mempimpin pasukan dengan bendera King Robert di atas kapalnya.
Stannis pergi menuju Iron Islands bersama King Robert dan Tywin. Stannis berhasil memasang perangkap di Fair Isle – sebuah kepulauan pertama yang harus dilewati sebelum menuju Pyke. Di pulau inilah tempat Iron Fleet menetap setelah membakar Lannisport.
Sebagai pelaut, barangkali para Ironborn tidak terkalahkan. Namun mereka bukan tentara yang memiliki strategi dan kedisiplinan. Mereka dihantam oleh Stannis, kemudian King Robert dan pasukannya pun berhasil menghancurkan Iron Fleet.
Kekuatan Ironborn berpusat di Iron Fleet, sehingga dengan robohnya Iron Fleet, pasukan King Robert yang dipimpin oleh Stannis bisa menerobos langsung mengarah ke Pyke. Stannis yakin kemenangan sudah ada di tangannya.
Victarion Greyjon, saudara Balon Greyjoy tewas. Sementara Euron Greyjoy kabur mengasingkan diri. Kabarnya karena kekalahan ini, Euron menjadi agak gila, sehingga mampu menjadi bajak laut yang paling ditakuti di Old Town sampai Jade Sea. Euron pernah diikat di tiang kapal oleh para krunya karena sewaktu badai tiba, ia ingin melompat ke laut lepas. Lalu setelah badai usai, Euron memotong lidah kru kapal yang mengikat dirinya. Mengapa? Euron berkata dia butuh keheningan.
Menyerang ke Iron Islands
Kembali ke peperangan, Ned Stark memimpin pasukan yang berlayar dari Seagard menuju ke arah Pyke. Rodrik Greyjoy, anak tertua dari Balon memberi perlawanan cukup kuat kepada pasukan Ned. Rodrik akhirnya terbunuh oleh Jason Mallister, Lord of Seagard yang setia pada House Tully. Ned Stark berhasil berlayar menuju Pyke.
Ned Stark bertemu King Robert yang sudah berada di sana. Mereka memecah pasukan menjadi tiga. Stannis memimpin penyerangan ke Great Wyk, pulau terbesar di Iron Islands. Sementara salah satu Kingsguard, Ser Barristan Selmy memimpin pasukan menuju Old Wyk. Stannis dalam sekejap berhasil menguasai Great Wyk, begitu pula dengan Ser Barristan. King Robert bersama Ned Stark memimpin pasukan utama untuk menyerang Pyke. Mereka tidak mau pasukan Stannis dan Ser Barristan membantu, karena King Robert ingin perang ini dapat membuatnya semakin akur dengan Ned. (Robert Baratheon dan Ned Stark sempat terlibat perang dingin. Baca di sini.)
Sepanjang hari mereka bertempur bersama, membakar kota Lordsport untuk kemudian sampai di istana Pyke. Balon Greyjoy dan keluarga pun marah atas hal ini, mereka melakukan perlawanan. Thoros of Myr dengan pedang apinya berhasil menahan pelawanan Greyjoy. Dia dibantu Jorah Mormont salah satu House yang setia pada House Stark. Karena bertarung secara tangguh, Jorah Mormont kemudian mendapatkan gelar kesatria.
Ned Stark dengan pedang leluhurnya bernama Ice, sementara King Robert dengan warhammer yang dia dulu gunakan membunuh Rhaegar Targaryen, mereka berhasil mengepung seluruh kota Pyke. Marlon Greyjoy, salah satu anak laki-laki dari Balon Greyjoy mati dalam pengepungan ini. Mereka pun menembus dinding demi dinding, menghancurkan hampir seluruh Ironborn dengan menggunakan kapak. Di titik inilah, King Robert dan Ned Stark menuju ke tempat di mana Balon dan keluarganya berada.
Balon Greyjoy Menyerah
King Robert sampai di kamar Balon Greyjoy. Balon segera berlutut mengakui kekalahannya. Di sana, juga terdapat anak bungsu laki-lakinya yang masih kecil bernama Theon Greyjoy, pewaris Iron Islands. Theon melihat ayahnya hari itu bertekuk lutut di hadapan King Robert dan Ned Stark.
King Robert mengampuni kesalahan Balon. Dia merasa bahwa dengan peperangan ini, justru akan membuat major houses percara kepadanya. Balon tetap dipercaya memegang kembali tahtanya sebagai pemimpin Iron Islands, dengan sebuah syarat. Anak laki-lakinya harus ditawan agar kelak tidak tumbuh seperti ayahnya melakukan pemberontakan. Ned Stark mengusulkan bahwa dia akan membawa Theon ke Winterfell. King Robert setuju akan hal ini.
Di sisi lain, Stannis marah dengan keputusan Robert. Dia merasa bahwa ini tidaklah adil. Harga yang harus dibayar pemberontak adalah dengan memenggal lehernya. Tapi King Robert tidak peduli, dia tetap pada keputusannya untuk memberikan Theon kepada Ned Stark agar dibawa ke Winterfell.
Balon ditinggalkan bersama anaknya yang terakhir, seorang perempuan bernama Yara Greyjo. Balon bersedih, dia memendam amarah luar biasa dan dendam mendalam kepada King Robert dan Ned Stark. Namun, dia tak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa membiarkan Theon dibawa pergi oleh Ned Stark.
Sebelum pergi, Balon berpesan pada Theon. Bahwa tidak ada orang yang mati karena bertekuk lutut. Yang bertekuk lutut kelak akan bangkit kembali dengan pedang di tangan. Sedangkan untuk dia yang tidak berlutut pasti akan mati
Kemudian apa yang ditakutkan Catelyn pun terjadi, Ned Stark pulang ke Winterfell membawa satu anak laki-laki (lagi). Di Winterfell sendiri, Theon tidak pernah diperlakukan sebagai tawanan oleh Ned. Theon dibiarkan bermain bersama anak-anak Stark, diberi makan, dan berlatih bersama. Ned Stark percaya bahwa Theon bukanlah seperti ayahnya. Theon kelak bisa tumbuh jadi seseorang yang baik dan terhormat, yang kelak dapat memperkuat aliansi antara Winterfell dan Iron Islands.
Theon akhirnya diangkat sebagai pengawal pribadi Ned. Dia juga dibiarkan menganut agamanya sendiri, agama orang-orang Ironborn. Theon juga dianggap sebagai anak sendiri meski tidak terikat darah. Begitu pula dengan anak-anak Stark yang lain, Theon dianggap sebagai saudara dan seorang tamu.
Sampai kemudian kebaikan hati keluarga Stark ini dikhianati sendiri oleh Theon. Ketika Robb Stark berperang di selatan, Theon justru menyerang Winterfell dan membunuh banyak orang yang berbuat baik kepadanya selama ini.
(Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber di Westeros.org)
*Ditulis oleh Prabowo Hadi / @oboow_