Di Westeros, selalu ada klan lain yang menyatakan dukungan atau kesetiaan untuk mengikuti klan yang lebih besar. Misalnya, House Karstark of Karhold yang menyatakan loyalitas kepada House Stark, sebelum akhirnya berpindah ke House Bolton ketika Red Wedding terjadi.
Contoh lain House Tarly of Horn Hill kepada House Tyrell of Highgarden. Kesetiaan ini pernah disinggung Randyll Tarly (dalam serial) ketika ia berbicara dengan Jaime soal rencana penyerangan ke musuh politik Cersei. Randyll merasa keberatan mengenai rencana tersebut karena klannya telah bersumpah setika kepada Tyrell, meski akhirnya rencana itu tetap dijalankan.
Noble house lain yang dikenal karena karakternya dalam berpolitik tentulah Lannister. Ada beberapa house yang memegang kesetiaan pada Lannister, salah satunya adalah House Clegane of Clegane’s Keep. Selama ini, klan ini hanya dikenal dari dua karakter yang kerap dimunculkan, baik di serial maupun buku, yaitu Sandor Clegane (The Hound) dan kakaknya Gregor Clegane (The Mountain). Bahkan, beberapa fans tidak sabar menunggu apakah Cleganebowl antara dua bersaudara ini sungguh akan terjadi.
Peran Lannister dalam Sejarah House Clegane
Sejarah House Clegane tidak terlepas dari klan Lannister, khususnya Tytos Lanniester, ayah dari Tywin, kakek dari Cersei, Jaime, dan Tyrion. Ksatria pertama sekaligus pemimpin House Clegane yang pertama adalah seorang kennelmaster atau penjaga-pelatih anjing di Casterly Rock pada masa Tytos berkuasa. Tytos berkuasa menggantikan ayahnya, Gerold Lannister. Tidak seperti karakter Lannister yang dikenal saat ini, yaitu keras dan ambisius, Tytos justru diremehkan dan dimanfaatkan karena cenderung berkehendak lemah, mudah percaya, dan cepat memaafkan lawan.
Suatu hari, Tytos tengah berjalan-jalan ditemani sang kennelmaster ketika ia diserang oleh kawanan singa. Tytos yang lemah dan tersudut, akhirnya diselamatkan oleh kennelmaster yang akhirnya kehilangan tiga ekor anjing dan sebelah kakinya dalam perlawanan tersebut. Atas jasanya ini, Tytos memberikan wilayah kepada sang kennelmaster sekaligus mengangkatnya sebagai landed knight di sana. Inilah asal-usul terbentuknya House Clegane.
Landed knight sendiri adalah sebutan untuk ksatria yang memiliki dan menjaga suatu wilayah. Mereka memiliki sumber daya alam sekaligus manusia untuk mengolah lahannya, sehingga terkadang landed knight memiliki wilayah lebih luas daripada seorang lord yang miskin. Di sisi lain, landed knight tidak memiliki otoritas untuk menentukan langkah hukum di wilayahnya.
Landed knight bersumpah untuk bertempur bagi klan yang memiliki sebagian besar area di sekitar wilayah mereka. House Clegane mendiami Westerlands, wilayah bagian barat Westeros yang dikenal sebagai Kingdom of the Rock sebelum masa Targaryen Conquest. Weterlands diatur oleh House Lannister. Banner House Clagane adalah tiga ekor anjing dengan latar belakang kuning. Hal ini tidak terlepas dari kisah sang kennelmaster yang kehilangan tiga ekor anjing saat menyelamatkan Tytos. Tanah mereka berada di tenggara Casterly Rock dengan tempat tinggal berupa bangunan bernama Clegane’s Keep.
Sang kennelmaster memiliki putra yang merupakan ayah dari Gregor dan Sandor Clegane. Putranya ini meninggal dalam sebuah peristiwa tidak lama setelah Robert Baratheon dinobatkan sebagai raja. Gregor dan Sandor sebenarnya memiliki seorang adik perempuan yang juga meninggal karena alasan yang tidak jelas. Beberapa percaya bahwa adik perempuan ini mati dibunuh oleh Gregor. Bahkan, ada juga rumor yang mengatakan ayah mereka juga dibunuh oleh Gregor. Ketika sang ayah meninggal, otomatis Gregor menjadi pewaris tahta House Clegane.
Gregor Clegane dan Kebrutalannya
Gregor dikenal sebagai seorang monster. Selain karena ukuran fisik yang membuatnya disebut sebagai pria terbesar (alasan mengapa Gregor dipanggil The Mountain) di Westeros, Gregor juga memiliki sifat kejam dan pemarah, serta seorang petarung yang brutal. Ser Brynden Tully bahkan menjuluki Gregor sebagai “anjing yang berbuih”.
Sejak kecil, Gregor sudah menampakkan sikap temperamen. Ketika berusia 9 atau 11, sebuah mainan kayu yang dibuat oleh pengrajin di Clegane’s Keep membuat Gregor mendorong adiknya (Sandor) ke dalam api, hingga wajahnya terbakar parah sebagian. Gregor berpikir bahwa Sandor berusaha mencuri mainannya tersebut. Namun, sang ayah justru membela Gregor dengan mengatakan kepada orang-orang Sandor terkena selimut yang terbakar ketika tidur. Hal ini membuat Sandor memiliki fobia terhadap api.
Menurut pelayannya (squire), Joss Stillwood, Gregor memiliki penyakit sakit kepala parah yang membuatnya mengonsumsi milk of the poppy, yaitu suatu minuman obat yang terbuat dari bunga poppy. Konon, penyakit ini disebabkan oleh kondisi gigantisme pada tubuhnya. Sakit ini juga yang membuat Gregor begitu mudah marah dan bersifat brutal.
Kisah yang terkenal adalah pembunuhan yang dilakukan Gregor pada Elia Martell dan anak-anaknya. Saat itu, Gregor berusia 17 tahun dan sudah mengabdi kepada House Lannister. Dalam peristiwa pemberontakan Robert Rebellion atau Sack of King’s Landing, Gregor dan tentara Lannister berhasil memasuki Red Keep. Gregor membunuh anak dari Elia dan Rhaegar, seorang putri bernama Rhaenys dan bayi laki-lakinya, Aegon. Aegon dibunuh dengan cara dihempaskan ke dinding, kemudian Gregor memperkosa dan membunuh Elia dengan tangan yang masih berlumuran darah Aegon. Gregor mengatakan ia membunuh Elia dengan meremukkan kepalanya, seperti yang dilakukannya kepada Oberyn Martell.
Pertarungan melawan Oberyn terjadi ketika Gregor menjadi petarung mewakili Cersei Lannister (trial by combat) ketika Tyrion menjadi tahanan kerajaan akibat dituduh sebagai pembunuh King Joffrey. Oberyn bersedia mewakili Tyrion yang gagal membujuk Bronn untuk jadi petarungnya. Oberyn menganggap ini sebagai peluang untuk membalaskan dendam adik perempuannya, Elia.
Oberyn melawan dengan senjata yang dilumuri racun manticore (sejenis serangga mematikan), meskipun akhirnya Gregor berhasil dilukai dan terkena racun, Oberyn mati dengan cara yang sama di mana Gregor membunuh Elia.
Gregor membunuh Oberyn sambil mengakui akan perbuatannya pada Elia. Di buku dijelaskan bahwa Tywin yang mendengar hal ini khawatir House Martell akan berpihak kepada Stannis Baratheon yang akan memicu peperangan lima kerajaan. Tywin ingin Gregor dihukum demi mendapatkan simpati Klan Martell. Tywin kemudian berpikir untuk menyembuhkan Gregor terlebih dulu dengan meminta bantuan Qyburn. Menurutnya, Gregor harus mati lewat hukum kerajaan, bukan racun.
Kondisi Gregor tampak tidak bisa diselamatkan. Bahkan, lintah-lintah yang digunakan Qyburn untuk menghisap racun di tubuh Gregor juga mati dengan cepat. Racun tersebut membunuh dan menyiksa Gregor secara perlahan. Qyburn melakukan eksperimen pada Gregor yang sekarat. Tersebar kabar bahwa Gregor akhirnya mati. Tulang-belulang Gregor dikirimkan ke Sunspear (Dorne). Di sana, Obara Sands sempat meragukan jika itu benar-benar tulang Gregor, meski akhirnya diyakinkan oleh Tyene.
Di King’s Landing, muncul seorang Kingsguard baru, seorang berbadan besar dengan pakaian besi serba-putih dan tidak pernah berbicara. Meskipun ia perkenalkan sebagai Robert Strong, banyak orang di Red Keep menebak identitas asli sang Kingsguard.
Sandor Clegane dan Masa Lalu yang Membentuknya
Sandor Clegane dikenal sebagai The Hound (Si Anjing) karena beberapa alasan. Penampilan yang menyeramkan (salah satunya karena luka bakar), kepatuhan kepada House Lannister, dan lambang House Clegane. The Hound ikut melayani House Lannister tanpa mengucap janji sebagai ksatria karena tidak ingin bertemu lagi dengan The Mountain. Seharusnya, ketika Joffrey berkuasa, The Hound diangkat sebagai salah satu Kingsguard, namun ia menghilang dari King’s Landing dalam peristiwa Battle of the Blackwater. Diduga karena ketakutannya pada kobaran wildfire yang memang digunakan secara masif di pertempuran tersebut.
Berbeda dengan kakaknya, meski keras The Hound masih memiliki sisi baik. Ketika Gregor menyerang Loras Tyrell yang menjadi pemenang di Tourney of Harrenhall, The Hound melindungi Loras yang berujung pada petarungannya melawan Gregor. Pertarungan ini akhirnya dihentikan atas perintah Robert Baratheon. The Hound menggantikan posisi Ser Barristan Selmy yang diberhentikan dari posisi Kingsguard. Ia menjadi pengawas Sansa Stark yang tengah dijodohkan dengan King Joffrey. Meski begitu, The Hound justru cenderung melindungi Sansa dari kekejaman Joffrey.
The Hound kerap melindungi Sansa. Misalnya, ketika terjadi riot of King’s Landing di mana Sansa nyaris diperkosa dan dibunuh oleh sekelompok orang yang marah kepada pemerintahan Joffrey. Juga ketika Joffrey menuduh Sansa pengkhianat seperti kakaknya, Robb, di depan Iron Throne. Joffrey ketika itu meminta para pengawal menghajar Sansa dan meminta salah satunya menelanjangi Sansa yang akhirnya dihentikan oleh kedatangan Tyrion. The Hound melindungi Sansa dan menutupi tubuh Sansa dengan jubahnya.
Dalam pelariannya, Sandor ditangkap oleh Mad Huntsman dan dibawa untuk dihukum oleh Brotherhood without Banners. Di sana, The Hound bertemu Arya Stark yang mengadukan kesalahan The Hound (membunuh Mycah) kepada Beric Dondarrion. Meski tidak cukup bagi Beric untuk menghukum The Hound, mereka tetap terlibat dalam trial by combat di mana The Hound mengalami kekalahan. Beric melepaskan The Hound yang akhirnya pergi bersama Arya ke The Twins untuk mengantar Arya bertemu Robb dan keluarganya yang akhirnya mati dalam Red Wedding.
Sandor berinisiatif tetap mengantar Arya pada siapa pun kerabatnya, mulai dari Lysa Arryn di The Vale hingga Brynden Tully di Riverrun. Di dalam perjalanan ini, mereka bertemu squire dari The Mountain yang mengabarkan soal kekacauan di Riverrun di mana Edmure menyerahkan Riverrun kepada Lannister dan Frey dan Brynden melarikan diri.
The Hound dan Arya bertarung melawan beberapa squire ini hingga The Hound mendapat luka cukup parah di tubuhnya. Arya membantu mengobati luka-luka yang terinfeksi, menghapus nama The Hound dari daftar orang yang ia ingin bunuh, kemudian meninggalkan The Hound sendiri.
Di sisi lain Westeros, Brienne of Tarth memiliki janji kepada Catelyn untuk menyelamatkan Sansa. Brienne mendapat informasi bahwa Sansa dibawa pergi oleh The Hound yang akhirnya dikonfirmasi oleh seseorang bahwa itu adalah Arya. Orang itu juga mengatakan The Hound sudah mati di tangannya. Padahal, orang yang ia lawan adalah seseorang yang mencuri dan menggunakan helm The Hound ketika melakukan kejahatan.
Melanjutkan perjalanan, Brienne bertemu seseorang yang menggunakan helm The Hound. Laki-laki bernama Rorge mengambil helm tersebut dari makam yang diduga berisi jasad The Hound. Brienne dan Rorge terlibat pertempuran yang berakibat pada kematian Rorge. Helm ini akhirnya ditemukan kembali oleh Lem Lemoncloak dalam perjalanan bersama Brotherhood.
Thoros of Myr meminta Lem membuang helm tersebut. Lem tetap menyimpan dan menggunakannya. Dengan identitas baru ini, Lem melayani Lady Stoneheart yang merupakan jasad mati Catelyn Stark yang dihidupkan kembali oleh Beric. Beberapa orang melaporkan bahwa The Hound kini bergabung bersama Brotherhood (sebenarnya Lem Lemoncloak). Terdapat kabar bahwa The Hound yang sesungguhnya masih hidup dan tinggal di sebuah rumah ibadah di Quiet Isle.
*Ditulis oleh Desi Mandasari (@desimanda)